Minggu, 09 Oktober 2011 Catatan empat

Sejenak ada waktu luang saya menyempatkan diri untuk keliling forum-forum online. Beberapa penjelasan dan sesi tanya jawab sepertinya menjadikan ciri khas betapa pentingnya bergabung disebuah milis/forum terkemuka untuk mendapatkan sebuah informasi. 

Sebuah forum memang hebat, apa lagi bila ditunjang dengan sumber daya manusia yang tidak kalah hebat. Terlepas dari itu seringkali pertanyaan dan jawaban yang dikemukakan cenderung tidak dijelaskan dengan benar atau bahkan itu merupakan sebuah kekeliruan dalam menyampaikan informasi.

Yaa.. Segala sesuatu selalu memiliki kekurangan dan kelebihan, tetapi dari apa yang belum jelas, anda tetap dapat mencari referensi ditempat lain, untuk mendapatkan informasi yang valid, dan itu merupakan bagian dari kecerdasan manusia.
Digg it StumbleUpon del.icio.us

Sabtu, 08 Oktober 2011 Arch Linux - Konfigurasi Sudo untuk user biasa

Pada saat instalasi Arch Linux di opsi "Select Packages" anda mungkin sudah memilih "Sudo" agar terinstall. Kemudian anda berusaha menggunakan Sudo sebagai user biasa, tetapi apa yang terjadi ? Sudo tidak bisa otomatis digunakan begitu saja, konfigurasi tetap diperlukan. Berikut adalah solusinya :
  1. cek apakah sudo sudah terinstall apa belum => pacman -Ss sudo
  2. install sudo bila belum diinstall => pacman -Syu sudo
  3. buat user baru bila belum dibuat (karena anda tidak mungkin pakai root terus menerus) => adduser
  4. Cek user anda sudah masuk ke gruop mana saja => less /etc/gruop
  5. Apakah anda sudah menjadi bagian group wheel (untuk menggunakan sudo), bila belum gunakan perintah => gpasswd -a [user] [group] (contoh => passwd -a archer wheel) Sesuaikan dengan nama user yang anda buat
  6. Selanjutnya buka => EDITOR=nano visudo tetapi bila anda mengerti editor vi, gunakan perintah => visudo
  7. cari #%wheel ALL=(ALL) ALL dan kemudian hapus tanda #, (# = baris komentar)
  8. kemudian gunakan => CRTL+O untuk menyimpan dan CRTL+X untuk keluar
Lebih lanjut : 
Wiki Arch Linux - Sudo
Digg it StumbleUpon del.icio.us

Minggu, 02 Oktober 2011 Catatan tiga

Arch Linux memberikan pelajaran yang hebat, bagi anda yang ingin tahu lebih dalam tentang linux, yaitu : dengan merancang konfigurasi system dan desktop environment sendiri.

Bagi anda yang ingin mencoba linux tetapi tidak ingin meninggalkan sistem operasi kesayangan anda, virtual box atau vmware dapat menjadi sebuah emulator, dan ini yang saya lakukan untuk belajar lebih banyak tanpa takut mengalami error.

Untuk memulai sebaiknya anda baca dokumentasi yang tersedia yang akan memandu anda untuk tahu lebih dalam.
Digg it StumbleUpon del.icio.us

Sabtu, 01 Oktober 2011 Perintah cat di linux

cat merupakan perintah untuk melihat isi file.
Pada contoh kali ini saya akan melihat file group yang ada dilokasi /etc/group
test :
cat /etc/group
result :
...
games:x:40:andri
wheel:x:10:root,andri
...
Sebenarnya kegunaan perintah cat baru saya sadari ketika mencoba arch linux divirtual box (masih no gui). Pada saat saya menambahkan user dengan perintah "adduser", saya lupa menambahkan additional groups, maka saya kemudian mengecek akses group apa yang dibutuhkan untuk user dan belum dimiliki user pada (/etc/group) dengan perintah cat. Selanjutnya dengan perintah (gpasswd -a [user] [group]) saya menambahkan user ke dalam group.

Sekarang kembali ke topik bahasan, perintah cat memiliki kekurangan tidak dapat menampilkan baris sebelumnya, tetapi baris sebelumnya bisa ditampilkan jika anda memiliki terminal yang memiliki scrool, biasanya letaknya disebelah kiri.

Contoh opsi tambahan yang mungkin ingin anda coba :
cat -A /etc/aliases
penjelasan :
-A menampilkan semua perintah dan (-A = -vET)
(v=menampilkan yang tidak ditampilkan kecuali TAB dan LFD)
(E=setiap baris akhir ditandai $)
(T=menampilkan karakter tab)
opsi favorit saya :
cat -nTE [file] atau cat -bTE [file]

Untuk lebih jelas ketik (cat --help)
atau kunjungi : http://unixhelp.ed.ac.uk/CGI/man-cgi?cat

Digg it StumbleUpon del.icio.us
 
Carbon 12 Blogger template by Blogger Bits. Supported by Bloggermint